part2
(o_0)THERE IS NOTHING TO LEARN FROM A LESSON WITHOUT PAIN..BECAUSE YOU CANT GAIN ANYTHING WITHOUT SACRIFICING SOMETHING IN EXCHANGE...(0_o)
In the Name of Allâh the Most Beneficent the Most Merciful.
Copyright Policy
Sunday, May 30, 2010
Saturday, May 29, 2010
Wednesday, May 19, 2010
pemikiranku yg Runsing
Sunday, May 16, 2010
Mencari Yang Maha Satu
Wednesday, May 12, 2010
Insha Allah Maher Zain
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Everytime you can make one more mistake
You feel you can’t repent
And that its way too late
Your’re so confused, wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Insha Allah x3
Insya Allah you’ll find your way
Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
OOO Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astray
You’re the only one that showed me the way,
Showed me the way x2
Insha Allah x3
Insya Allah we’ll find the way
gerbang perkahwinan
“Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Terjemah QS. Ar Rahman [55]: 13. Redaksi ayat ini diulang-ulang sebanyak 32 kali dalam surah Ar Rahman).
“Robbanâ” Dalam Al-Qur'an
“Robbanâ” Dalam Al-Qur'an
Di antara tata krama berdoa di dalam Islam, dianjurkan kita berdoa dengan menggunakan teks-teks yang termaktub di dalam Al-Qur'an. Hal itu dikarenakan kita ingin berbicara dan mengungkapkan keinginan kepada Allah, dan—tentunya—juga memerlukan ungkapan-ungkapan yang sesuai dengan Dzat-Nya Yang Maha Suci.
Kali ini, kami telah mengumpulkan teks-teks doa yang dimulai dengan ungkapan “Robbanâ” yang kami kumpulkan dari beberapa surah di dalam Al-Qur'an. Menurut hemat kami, doa-doa ini sangat layak untuk kita baca mengingat pembuat ungkapan-ungkapan tersebut adalah Allah sendiri yang mengetahui bagaimana dan dengan menggunakan bahasa apa Ia bisa dimohon. Selamat menyimak, dan jangan lupa mendoakan kami.
a. Doa Kebaikan Dunia dan Akhirat
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Wahai Tuhan kami! Anugrahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari api neraka.” (QS. al-Baqarah: 201)
b. Doa Kesabaran dan Kemenangan
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَ ثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَ انْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
“Wahai Tuhan kami! Curahkanlah atas kami kesabaran, kokohkanlah kaki kami, dan tolonglah kami [melawan] orang-orang kafir.” (QS. al-Baqarah: 250)
c. Doa Pembebas Beban
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَ اعْفُ عَنَّا وَ اغْفِرْ لَنَا وَ ارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
“Wahai Tuhan kami! Janganlah Kau azab kami jika kami lupa atau bersalah. Wahai Tuhan kami! Janganlah Kau timpakan atas kami beban yang pernah Kau bebankan atas orang-orang sebelum kami dan janganlah Kau bebankan atas kami apa yang kami tidak mampu untuk [memikul]nya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Tuan kami. Maka, tolonglah kami [melawan] orang-orang kafir.” (QS. al-Baqarah: 286)
d. Doa Pemelihara Hidayah
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Wahai Tuhan kami! Jangalah Kau sesatkan hati kami setelah Engkau memberikan hidayah kepada kami dan anugrahkanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi anugrah.” (QS. Ali ‘Imran: 8)
e. Doa Pembebas Doa dan Peneguh Pendirian
ربَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَ إِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَ ثَبِّتْ أَقْدَامَنَا و انْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
“Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa dan keberlebihan kami dalam urusan kami, teguhkanlah kaki [baca: pendirian] kami, dan tolonglah kami [melawan] orang-orang kafir.” (QS. Ali ‘Imran: 147)
f. Doa Pembebas Dosa dan Penutup Kejelekan
رَّبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِيْ لِلْإِيْمَانِ أَنْ آمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا، رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَ كَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَ تَوَفَّنَا مَعَ الْأبْرَارِ
“Wahai Tuhan kami! Kami telah mendengar [suara] seorang penyeru yang menyeru kepada keimanan [seraya berkata], ‘Berimanlah kepada Tuhan kalian!’ Lalu, kami beriman. Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, tutupilah kejelekan-kejelekan kami, dan matikanlah kami bersama orang-orang baik.” (QS. Ali ‘Imran: 193)
g. Doa Pengusir Kehinaan
رَبَّنَا وَ آتِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلاَ تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
“Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada kami apa yang telah Kau janjikan kepada kami melalui para utusan-Mu dan janganlah Kau hinakan kami pada hari Kiamat, karena sesungguhnya Engkau tidak akan mengingkari janji.” (QS. Ali ‘Imran: 194)
h. Doa Pengampun Dosa dan Pendatang Rahmat
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَ إِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَ تَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
“Wahai Tuhan kami! Kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. al-A’raf: 23)
i. Doa Penolak Kelaliman
رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ
“Wahai Tuhan kami! Janganlah Kau jadikan kami bersama orang-orang yang lalim.” (QS. al-A’raf: 47)
j. Doa Pembuka Kebenaran
رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَ بَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَ أَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
“Wahai Tuhan kami! Bukalah [baca: hukumilah] antara kami dan kaum kami dengan kebenaran, dan Engkau adalah sebaik-baik penentu hukuman.” (QS. al-A’raf: 89)
k. Doa Kesabaran
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَ تَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ
“Wahai Tuhan kami! Curahkanlah kesabaran atas kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim.” (QS. al-A’raf: 126)
l. Doa Pelindung dari Kelaliman
رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَ نَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
“Wahai Tuhan kami! Janganlah Kau jadikan kami dilalimi oleh orang-orang zalim dan selamatkanlah kami demi rahmat-Mu dari [cengkeraman] orang-orang kafir.” (QS. Yunus: 85-86)
m. Doa Penurun Rahmat dan Keselamatan
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَ هَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
“Wahai Tuhan kami! Anugrahkanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan datangkanlah jalan keselamatan bagi kami.” (QS. al-Kahfi: 10)
n. Doa untuk Keluarga
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Wahai Tuhan kami! Anugrahkanlah kepada kami istri dan keturunan kami sebagai kebahagiaan [bagi kami] dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Furqan: 74)
o. Doa untuk Sesama
رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَّحْمَةً وَ عِلْمًا، فَاغْفِرْ لِلَّذِيْنَ تَابُوْا وَ اتَّبَعُوْا سَبِيْلَكَ وَ قِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ
“Wahai Tuhan kami! Rahmat dan ilmu-Mu telah meliputi segala sesuatu. Maka, ampunilah orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu, dan peliharalah mereka dari neraka Jahim.” (QS. al-Ghafir: 7)
p. Doa Penyingkir Siksa
رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُوْنَ
“Wahai Tuhan kami! Singkirkanlah siksa dari kami, karena sesungguhnya kami adalah orang-orang yang beriman.” (QS. ad-Dukhan: 12)
q. Doa Penyingkir Kedengkian
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَ لِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ آمَنُوْا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ
“Wahai Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan jangalah Kau tanamkan di dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Mahakasih dan Maha Penyayang.” (QS. al-Hasyr: 10)
r. Doa Penyempurna Cahaya
رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَ اغْفِرْ لَنَا، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Wahai Tuhan kami! Sempurnakanlah cahaya kami dan ampunilah kami, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. at-Tahrim: 8)
Doa-doa Nabi Musa as
Doa-doa Nabi Musa as
1) Salah satu kisah panjang al-Qur’an Karim adalah kisah nabi Musa as dan Fir’aun. Para ahli ta’bir (takwil) mimpi dan ahli nujum berkata kepada Fir’aun: Akan segera lahir seorang putera yang akan menghancurkan kerajaan dan kekuasaanmu. Dengan berita menakutkan ini, Fir’aun kemudian bertindak supaya nabi Musa as tidak menapakkan kaki ke muka dunia. Akan tetapi dengan kehendak Ilahi dan meskipun keinginan Fir’aun lain, nabi Musa as membuka matanya ke dunia ini dan dengan mukjizat Ilahi beliau as tumbuh dan besar di sekitar Fir’aun dan ketika beliau as mulai menjadi pemuda kekar Allah swt menganugerahkan ilmu dan hikmah.
Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israel) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Firaun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu.
Pada saat itu nabi Musa as berubah dan mengangkat tangan berdoa seraya berkata:
رَبِّ إِنّى ظَلَمْتُ نَفْسى فَاغْفِرْ لى
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku.”[1]
Maka Allah swt pun mengampuni beliau as.
Nabi Musa as tetapi juga berdoa dan mengatakan:
رَبِّ بِما أَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ أَكونَ ظَهيراً لِلْمُجْرِمينَ
“Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa.”[2]
Mak keesokan harinya nabi Musa as di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya. Di lain pihak ia menghadap kepada nabi Musa as dan mengatakan: Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian!
Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah dari kota ini!
Maka keluarlah nabi Musa as dari kota itu dengan berhati-hati dan waspada dan beliau as berdoa demikian:
رَبِّ نَجِّنى مِنَ القَوْمِ الظَّالِمينَ
“Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang lalim itu.”[3]
Dan setelah itu tatkala nabi Musa as menghadap ke jurusan negeri Madyan, kota nabi Syu’aib as, beliau as berjalan menuju ke sana dan berdoa lagi:
عَسى رَبّى أَنْ يَهْدِيَنى سَواءَ السَّبيلِ
“Mudah-mudahan Tuhanku memberikan hidayat kepadaku ke jalan yang benar”.[4]
2) Nabi Musa as sampai ke negeri Madyan. Beliau as menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan ternaknya, dan beliau as menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat ternaknya dan dalam penantian. Nabi Musa as mendekat kepada mereka dan bertanya: Kenapa kalian berdiri di sini? Kedua wanita itu menjawab: Kami tidak dapat meminumkan ternak kami, sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan ternaknya.
Maka nabi Musa as karena tugas Ilahi dan semacam persahabatan menuju ke sumur, menimba air dan memberi minum ternak itu. Mereka berdua lalu pergi dan lebih cepat sampai di rumah dari hari-hari biasa.
Nabi Musa as yang merasa asing di negeri Madyan dan tidak dapat pergi ke mana-mana menuju ke bawah pohon yang rindang untuk berteduh untuk menghilangkan rasa lelah dan karena tidak membawa bekal dan makanan beliau as mengangkat tangan berdoa kepada Allah swt:
رَبِّ إِنّى لِما أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقيرٌ
“Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”[5]
Doa nabi Musa as terkabulkan. Puteri-puteri nabi Syu’aib yang pulang ke rumah lebih cepat dari hari-hari biasanya menceritakan kepada sang ayah kejadian seorang pemuda tak dikenal yang menolong mereka.
Nabi Syu’aib mengirim salah seorang di antara mereka berdua untuk mencari dan membawa nabi Musa as ke hadapan beliau. Nabi Musa as datang ke rumah nabi Syu’aib. Mereka menyambut dan menjamu beliau as dan karena mereka melihat kemampuan, kejujuran dan amanat beliau as mereka menerimanya dengan hangat. Maka nabi Musa as menjadi menantu nabi Syu’aib, beristeri dan hidup berkeluarga.
Walaupun di dalam riwayat-riwayat disebutkan bahwa nabi Musa as ketika berdoa pada waktu itu membutuhkan sepotong roti, akan tetapi doa ini tidak khusus untuk mengharapkan roti dan makanan, namun untuk seluruh kebutuhan. Dalilnya adalah setelah doa ini nabi Musa as memiliki segala sesuatu.
3) Nabi Musa as selama beberapa waktu tinggal di negeri Madyan sesuai dengan perjanjian dengan nabi Syu’aib dan setelah itu nabi Musa as dengan membawa keluarga, gembalaan dan harta bendanya menuju ke negeri Mesir hingga sampai di Thur Sina. Di sana memancarlah seberkas cahaya dari kejauhan. Beliau as menuju ke arahnya untuk mengambilnya sebagai penghangat keluarga. Cahaya itu adalah manifestasi Allah swt yang menjelma dalam pohon. Di sanalah terjadi kejadian terbesar dalam kehidupan nabi Musa as yaitu risalah beliau as. Nabi Musa as diangkat menjadi nabi dan dianugerahkan pula kepadanya mukjizat sebagai bukti kebenaran klaim beliau as.
Permulaan tugas dan risalah beliau as dideklarasikan untuk pergi ke istana Fir’aun, memberikan peringatan dan mengajaknya menuju kepada Allah swt.
Pada saat itu ketika nabi Musa as mendapati tugas sebagai sebuah hal yang berat menghadap kepada Allah swt dan berdoa:
رَبِّ اشْرَحْ لِى صَدْرِى * وَيَسِّرْ لِى أَمْرِى * وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسانِى * يَفْقَهُوا قَوْلِى * وَاجْعَلْ لِى وَزِيراً مِنْ أَهْلِى * هرُونَ أَخِى * اُشْدُدْ بِهِ أَزْرِى * وَأَشْرِكْهُ فِى أَمْرِى * كَىْ نُسَبِّحَكَ كَثِيراً *وَنَذكُرَكَ كَثِيراً * إِنَّكَ كُنْتَ بِنا بَصِيراً
“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami.”[6]
Allah swt memberikan jawaban: “Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa.”[7]
Setelah itu Allah swt mengajarkan metode menghadapi Fir’aun kepada nabi Musa dan nabi Harun sebagai berikut: “Pergilah kalian berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kalian berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.”[8]
Nabi Musa dan nabi Harun as mengatakan:
رَبَّنا إِنَّنا نَخافُ أَنْ يَفْرُطَ عَلَيْنا اَوْ أَنْ يَطْغى
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas.”[9]
Allah swt memberikan jawaban: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat.”[10]
[1] QS. Al-Qashash [28]: 16.
[2] QS. Al-Qashash [28]: 17.
[3] QS. Al-Qashash [28]: 21.
[4] QS. Al-Qashash [28]: 22.
[5] QS. Al-Qashash [28]: 24.
[6] QS. Thaha [20]: 25 – 35.
[7] QS. Thaha [20]: 36.
[8] QS. Thaha [20]: 43 – 44.
[9] QS. Thaha [20]: 45.
[10] QS. Thaha [20]: 46.